Minggu, 12 Februari 2017

Perempuan dan Belajar

Dear girls, put BOOKS BEFORE BOYS. There is no boy at this age that is cute enough or interesting enough to stop you from getting your education. If I had worried about who liked me or who thought I was cute at your age, I wouldn’t be married to the President of United States today.” 
-Michelle Obama-

Elegan!!! Saya selalu terpukau dengan perempuan yang mendukung dan mengutamakan pendidikan. Benar bahwa perempuan sangat erat kaitannya dengan belajar. Maksud saya, bukan belajar dalam artian hanya duduk manis di kelas hingga mencapai jenjang yang lebih tinggi. Belajar dalam artian luas selain mengenyam pendidikan misalnya belajar menjadi perempuan yang baik, belajar agama, belajar me-manage waktu, keuangan, emosi, perasaan, dan banyak lagi.

Telalu klise jika saya mengatakan tidak setuju bahwa setinggi apapun pendidikan perempuan akhirnya akan ke dapur. Sejujurnya, ada benarnya juga. Memang pada akhirnya perempuan harus ke dapur tapi dapur bukan satu-satunya tujuan akhir. Karena hidup tidak selalu tentang perut. Ada keluarga yang harus dibangun dengan kasih sayang misalnya, suatu hari ada anak yang harus dibesarkan dengan asupan gizi, rohani, dan pengetahun yang baik, serta ada banyak orang yang akan membutuhkan keberadaan dan pengetahuan perempuan.

Perempuan yang berpendidikan tinggi bukan bertujuan menyaingi laki-laki tapi untuk menyiapkan peradaban yang lebih baik. Ahh! ini juga terlalu klise. Rasanya setiap laki-laki dan perempuan memiliki kodratnya masing-masing. Terakhir bercita-citalah dan belajar, usahakan cita-cita itu dengan kemampuan dan usaha terbaik. Jangan terlalu larut dalam “kegalauan,” masa depanmu membutuhkan perempuan yang tangguh dan cerdas.  Karena perempuan tidak hanya tentang dirinya tapi tentang peradaban yang akan dibangunnya.

Terakhir sekali, maaf tulisannya agak random ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar