Sabtu, 06 September 2014

Setelah 3 Tahun, Akhirnya Rindu Segalanya

Setelah 3 tahun, malam ini tiba-tiba rindu dengan suasana asrama.
Dari adzan subuh yang memaksa mata terjaga dan segera beranjak ke masjid sekolah. Membangunkan kawan sekamar dengan mata yang rasanya masih ingin tertidur setelah seharian lelah dengan jadwal yang cukup padat. Langkah gontai menuju cafetaria menunggu bubur hangat dan sepotong telur dadar dengan sambal khas yang biasanya dicampur dengan kecap. Masih dengan mukena menenteng opreng dalam antrean, menanti giliran untuk segera menyendok santap pagi yang aromanya sudah tercium  dari tangga cafetaria, membuat perut meronta untuk segera diisi. Duduk saling berhadapan di meja makan, sambil menikmati siaran tv di pagi hari yang selalu diiringi canda tawa. Menyelasaikan suapan terakhir lantas beranjak menuju tempat ompreng kotor dan kembali ke kamar menunggu antrean  menyetrika seragam sekolah dan mandi. Segera menyelesaikan kerudung saat lonceng cafetaria dibunyikan, tanda waktu makan sudah selesai dan apel pagi akan segera dimulai. Mempercepat langkah menuju kelas, menaruh tas dan segera ke lapangan, masuk dalam barisan sebelum pemimpin apel menyiapkan barisan yang masih ricuh meski pembina apel sudah siap dengan toa-nya di depan. Menyimak laporan setiap ketua kelas, wejangan dari pengurus OSIS, atau terkadang informasi tambahan dari guru yang juga hadir saat apel pagi. 

Setelah 3 tahun, akhirnya sangat rindu segalanya.
Di pukul 07.00 mulai menyimak pelajaran pertama, menunggu untuk jadwal ke dua, dan menunggu lonceng berbunyi tanda istirahat. Ketika waktu istirahat tiba lantas mengambil jatah snack dalam keranjang merah, berharap jatah hari itu adalah snack yang sesuai selera agar tak harus jajan berlebih di koperasi. Berebut gelas yang jumlahnya terbatas untuk mengambil teh hangat yang telah disediakan di depan kelas. Duduk di koridor kelas sembari bercerita atau sekedar memandang kosong ke lapangan, atau mungkin menghabiskan waktu istirahat dengan tidur atau nonton di dalam kelas. Melanjutkan kembali pelajaran dan berhenti ketika adzan dzuhur berkumandang. Segera bergegas ke mushalla sebelum antrean wudhu semakin panjang dan kehabisan mukena. Mendengarkan kultum jika ada dan kembali masuk kelas, menyimak pelajaran terakhir hari itu. Memusatkan mata pada jam dinding kelas, berharap jarumnya berjalan lebih cepat dari biasanya dan segera menunjuk pukul 14.00, lantas memasukkan buku-buku di meja ke dalam tas, berjalan bersisian dengan kawan menuju asrama atau berhenti di cafetaria dahulu untuk santap siang. Terjebak dalam antrian panjang padahal perut sudah sangat lapar karena keluar kelas paling akhir. Segera menyelesaikan makan siang, berharap ada waktu untuk merebahkan badan sejenak sebelum adzan ashar berkumandang dan kelas tambahan di sore hari dimulai. Terkadang mengisi waktu istirahat dengan mencuci pakaian kotor yang kian menumpuk, atau membuka laptop mencari hiburan apapun yang menyenangkan hati, atau terkadang hanya berganti seragam dan kembali ke kelas karea ada urusan. 

Setelah 3 tahun, akhirnya sangat rindu.
Pada sore hari, dengan baju santai bawahan rok dan sandal jepit, menenteng buku menuju kelas untuk mengikuti kelas tambahan. Biasanya guru-guru lebih banyak memberi latihan soal atau menjelaskan kembali materi di pagi hari yang belum dimengerti. Pukul 17.00, ketika kelas berakhir, ada yang memilih berolahraga sebentar sebelum hari segera malam. Beberapa memilih untuk jajan makanan ringan dan kembali ke asrama dengan mengelilingi sekolah, melewati tembok-tembok dengan corak yang beragam, hasil karya siswa kelas X setiap akhir semester genap, menikmati semilir angin yang sangat sejuk. 

Setelah 3 tahun, akhirnya sangat rindu.
Pada sore hari di hari Jumat, menuju lapangan dengan seragam ektrakuriler olahraga masing-masing. Menghabiskan sore dengan berolahraga, melepas suntuk selama seminggu. Sore di hari Sabtu dengan seragam organisasi masing-masing, ada sispala, PMR, dan pramuka. Mendengarkan materi di organisasi masing-masing.

Setelah 3 tahun, akhirnya sangat rindu.
Dengan malam-malam setelah shalat maghrib yang diisi dengan tadarus atau mendengarkan ceramah dari ustadz/ustadzah, menambah wawasan agama. Malam setelah shalat isya yang ramai dengan kelompok belajar, mendalami bidang sesuai dengan kegemaran masing-masing. Ketika suntuk, terkadang mengitari lapangan sekolah, menikmati dinginnya malam, berhenti di satu titik dan memandang ke atas langit dengan gemerlap bintang yang menyenangkan hati, terkadang sambil bercerita rahasia atau mimpi-mimpi kelak (baca: tidak semua siswa melakukannya). Kembali ke kamar ketika sudah larut dan jam malam tiba, merebahkan badan di tempat tidur masing-masing, berbalas-balas materi pelajaran yang sudah dipelajari, menunggu mata terpejam dan esoknya terjaga kembali untuk melanjutkan aktivitas.

Setelah 3 tahun, akhirnya sangat rindu.
Dengan hari minggu ketika jogging bersama ke pantai, yang akhirnya lebih banyak diisi dengan berjalan santai, menikmati jajanan-jajanan gerobak yang ramai di pinggir pantai. Mencari sudut yang indah untuk mengambil gambar, mengabadikan momen ang tidak ada duanya. Kembali ke sekolah dengan angkutan umum dna menghabiskan sisa liburan dengan lebih banyak bersantai. Latihan upacara di malam hari untuk kelas yang bertugas pada upacara bendera. Hingga terus berulang dari hari ke hari yang terkadang membuat jenuh namun tetap asyik dilakoni.

Terlepas dari semuanya, 3 tahun yang tak terlupakan itu adalah karena kehadiran kawan-kawan hebat yang tidak ada duanya, keluarga 5cm yang benar-benar lebih dari kawan biasa. Guru-guru tangguh yang sangat banyak meluangkan waktunya untuk kami, dari pagi hingga sore dan terkadang berlanjut hingga malam hari, guru-guru yang tidak hanya mengajar tapi mendidik kami menjadi orang yang dapat diandalkan. 

Di gedung-gedung sekolah yang sekitarnya belum ramai penduduk itu kita dipertemukan, tanpa pernah meminta agar berada bersama selama 3 tahun. Pertemuan yang menyatukan kita menjadi keluarga. Dan akhirnya, setelah 3 tahun berlalu, saya sangat merindukan semuanya. 

Tidak mudah menemukan kawan seperti mereka dan tidak mungkin melupakan kawan seperti mereka.


6 September 2014
Ketika rindu segalanya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar