Katanya, dulu ambo (read: bahasa bugis artinya ayah, panggilan untuk kakek saya) bercita-cita ada keturunannya yang menjadi dokter. Ceritanya bapak saya pernah mencoba mewujudkannya, tapi oleh Yang Maha Kuasa diberikan jalan yang lain. Sama halnya dengan bapak-bapak dan mama-mama (read: panggilan untuk om dan tante saya) saya yang lain yang menemukan jalan suksesnya masing-masing, bukan dokter.
Masih keturunan ambo, kakak saya.
Kakak saya juga bercita-cita menjadi dokter. Sejak kecil hingga besar ia masih berkeinginan menjadi dokter, tidak seperti saya yang selalu mengganti cita-cita :3. Jadilah kakak saya harus menjalani 7 tahun yang sangat panjang untuk menjadi dokter. Jangan ditanya seberapa lelahnya, saya tidak tau, tapi kemungkinan besar melelahkan, saya yang masih 3 tahun lebih beberapa bulan berkuliah saja sudah merasa bosan. Jangan juga ditanya berapa kali harus jatuh-bangun. Yang saya ketahui beberapa kali, tapi kemungkinan yang dirasakan kakak saya sangat banyak kali. Tapi saya salut, kakak saya tidak pernah menyerah, ia selalu bangkit dan selalu bijak menyikapi kegagalan-kegagalan kecilnya. Kemungkinan kecil karena ia gengsi dengan adik-adiknya jika harus menyerah, hehe. Kemungkinan besarnya saya tidak tau. Yang pasti kakak saya selalu bangkit dan memberi contoh kepada kami adik-adiknya, bahwa cita-cita itu harus dikejar dan diwujudkan dengan cara yang baik.
Jika saya tidak salah, akhir November kemarin dan tepat sepekan yang lalu adalah selebrasi yang sangat penting dalam hidup kakak saya. Tidak, bukan hanya bagi kakak saya, tapi bagi keluarga besar saya. Akhirnya cita-cita kakak saya terwujud. Akhirnya cita-cita ambo terwujud. Setelah entah berapa tahun lamanya ketika cita-cita itu pertama kali disebutkan, baik oleh ambo dan kakak saya. Hari itu menjadi hari berbahagia kami. Semua kami menitikkan air mata haru, bahagia.
Perjalanan memang masih panjang. Tapi tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penantian 7 tahun bagi kakak saya, dan puluhan tahun bagi ambo. Tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh dan dibagi.
Akhirnya, selamat untuk kakak saya (yang paling cantik)
Selamat juga untuk kakak-kakak saya (yang gagah) yang telah menemukan jalannya
Euforia saat wisuda |
Untuk saya adiknya dan adik-adiknya yang lain,
Setiap kita mempunyai jalan dan cita-cita. Semoga kita segera menyusul menemukan jalan kita. Senantiasa kuat mewujudkan cita-cita kita dan semoga selalu memberikan manfaat bagi kita dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar