Ada beberapa hal, yang ketika kita memulainya, kita
tidak boleh berhenti atau menunda sebelum ia benar-benar selesai. Kemungkinan kalimat
ini bisa mewakili kegiatan fraksinasi yang kami lakukan di laboratorium.
Memasuki hari kesekian bekerja di laboratorium
untuk keperluan penelitian, akhirnya sampailah kami pada tahap fraksinasi
ketiga (yang konon masih merupakan tahap awal, tapi bukan sekali). Tahapan yang
saya sebut tidak boleh dihentikan atau ditunda ini dapat berlangsung beberapa
jam, berjam-jam, atau sangat banyak jam, tergantung pada sampel yang digunakan
dan terlebih tergantung pada seberapa beruntungnya yang melakukan fraksinasi
saat itu :3. Ya, menurut saya sekhatam apa pun dengan teori yang ada, selalu
saja ada anomali, yang ideal memang tidak pernah ada. Seperti itulah fitrahnya
sebuah penelitian. Alhasil, tahapan ini menjadi salah satu alasan yang membuat
kami menjadi “manusia kelelawar,” meskipun mungkin teman saya belum seutuhnya
menjadi kelelawar. Wkwk.
Hari ini, ketika melalukan fraksinasi, entah kami
beruntung, kurang atau tidak beruntung. Ada saja keanehan yang membuat kami
harus mengulangi prosesnya dari awal, menunggu lebih lama, bingung, galau,
terjaga dari pagi hingga pagi yang tentu saja membuat kami kelaparan tengah
malam :3 dan berakibat apa saja yang ada bisa menjadi pengisi kampung tengah. Semua
ini kami lakukan dengan: penuh harap dan cemas, penuh tanda tanya yang baru
akan terjawab setelah dilakukan karakterisasi (tahap akhir, tentu saja menulis
naskah paling akhir), dan sambil berdoa semoga keanehan yang terjadi berujung
pada kebaikan, atau pada kesulitan yang bersama dengan kekuatan.
...
...
...
Pada akhirnya, pagi ketika orang-orang ke kampus
kami baru pulang ke kamar masing-masing, merebahkan badan untuk tidur yang
panjang, kemudian bangun dengan badan yang remuk. Maka, apalah arti sakit tulang
untuk masa depan yang lebih cerah.
nb: perlakukanlah sampelmu dengan manja sambil
berdoa, semoga ia membalasmu dengan lebih manja.
(Y)
BalasHapus