Dulu sekali, ketika mataku masih
sangat normal aku selalu senang melihat perempuan berkerudung menggunakan
kacamata. Jika ingatanku tidak salah, aku pernah membaca sebuah buku, tokoh
utamanya adalah muslimah berkacamata. Aku senang melihat gambarnya, nampak cantik,
cerdas, dan meneduhkan. Sejak saat itu aku bercita-cita, suatu hari nanti ingin
menggunakan kacamata. Hingga akhirnya, mataku mewujudkan cita-cita itu ketika
duduk di bangku SMA. Haha aku selalu menertawakan keinginan itu ketika mulai
menggunakan kacamata. Ternyata yang terlihat cantik itu belum tentu terasa
cantik.
Kacamata yang selalu setia menemani hari-hariku |
Seiring berjalannya waktu,
kacamata menjadi salah satu barang berharga yang selalu menemani hari-hariku. Aku
menjadi sangat menyayangi kacamataku (meskipun terkadang ia merepotkan) ketika
menyadari bahwa aku sangat senang mengamati sekelilingku. Aku menyayanginya,
tapi ada dari mereka yang tidak bertahan lama karena keteledoranku. Ahh! Maafkan
aku. Yang pertama sekali harus pecah karena jatuh dan tertindih oleh temanku
yang tiba-tiba nimbrung ke kasurku. Yang kedua cukup bertahan lama tapi sering
berganti lensa karena penghilatanku yang semakin rabun hingga akhirnya
gagangnya patah. Saking sayangnya aku tetap menggunakannya dengan bantuan lem
korea. Terima kasih lem korea, telah menjadi penyambung hidup kacamataku. Sayang
sekali aku lupa membawanya, ketinggalan di kamar mandi. Semoga yang terakhir ini
bertahan lama, aku berjanji merawatnya dengan baik dan tidak akan melupakannya.
Jadi, peliharalah dengan baik
hubunganmu dengan sebuah barang atau mungkin dengan seseorang. Sekecil apapun
itu, keberadaannya selalu membantu dan berarti untukmu, bahkan jika ia
merepotkan sekalipun. Juga balaslah perlakuannya dengan baik dan jangan pernah
melupakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar