Mendung, birunya langit mulai tertutupi awan
hitam, bersamaan dengan angin yang bertiup lebih kencang dari biasanya, membuat
pohon-pohon menggerakkan dahan dan daunnya, menghasilkan suara yang khas. Seketika
tanah mulai basah oleh rintik hujan yang lama-kelamaan menjadi semakin deras. Udara
dingin mulai menembus pori-pori kulit, sejuk atau mungkin membuat kedinginan
meski tak sampai menggigil. Seketika kita berlari keluar kelas, menjauh dari
tempat yang seharusnya kita tempati untuk berteduh. Aku hanya mempercepat
langkah, takut tiba-tiba terjatuh. Koridor kelas kita beratap, hanya jalan
menuju asrama yang berjarak beberapa meter yang langsung beratapkan langit. Kita
tidak terlalu kuyup, untuk sekeranjang besar cucian kemarin yang sebentar lagi
kering. Seketika semua cucian yang baru saja kita angkut telah terjemur rapi di
tempat tidur bagian atas (atau mungkin kalian menyebutnya tempat tidur lantai
2). Beberapa menit kemudian, kita sudah
berada dalam satu payung, payung yang seharusnya hanya cukup untuk
maksimal dua orang, kita gunakan bertiga atau berempat.
Mendung, birunya langit mulai tertutupi awan
hitam, bersamaan dengan angin yang bertiup lebih kencang dari biasanya, membuat
pohon-pohon menggerakkan dahan dan daunnya, menghasilkan suara yang khas. Seketika
tanah mulai basah oleh rintik hujan yang lama-kelamaan menjadi semakin deras. Udara
dingin mulai menembus pori-pori kulit, sejuk atau mungkin membuat kedinginan
meski tak sampai menggigil. Aku yang sebelumnya mempercepat langkah, berharap
dapat tiba di kamar sebelum hujan turun lantas berbalik arah mencari tempat
yang nyaman untuk berteduh. Hujan seketika turun, dan semakin deras ketika baru
saja aku akan melangkahkan kaki ke tempat yang langsung beratapkan langit. Hingga
malam menjelang, hujan tak kunjung reda. Hingga malam semakin gelap, hujan
masih tak kunjung reda. Ahh, tak ada payung dalam ranselku, tidak juga jaget
yang mungkin dapat menutupi kepalaku dan melindungiku dari dingin yang semakin malam semakin menusuk.
Seperti itukan ketika hujan tiba-tiba turun.
Karena kita tak pernah bisa memilih kapan ia harus
turun mengguyur bumi yang terlampau kering atau mungkin juga telah tergenang
air. Percayalah, hujan selalu tau kapan ia harus turun. Mungkin akan ada cerita
baru, mungkin...
7 Desember 2014
Ketika menunggu hujan segera reda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar